DEPOK, INFO RI – Puluhan prajurit Detasemen Khusus 88 Mabes Polri menggeledah sebuah rumah kontrakan yang ditempati terduga teroris di Gang Mushola, Jalan Kebon Duren RT 03/07, Kelurahan Kalimulya, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Senin (20/5/2019) petang.
Kapolresta Depok, Komisaris Besar Didik Sugiarto, membenarkan operasi penggeledahan tersebut.
“Penggeledahan sudah selesai,” ujar Didik kepada wartawan, Senin malam.
Penggeledahan itu dilakukan personel Densus 88 sekitar pukul 18.00 WIB. Rumah kontrakan itu diketahui ditinggali oleh terduga teroris bernama Bowi bersama istri ketiganya, Triya.
Namun, petugas tidak menangkap seorang pun dari rumah itu. Bowi sebelumnya telah lebih dahulu ditangkap di Gang Remaja, Kelurahan Mampang, Pancoran Mas, Senin (20/5/2019) siang sekitar pukul 13.00 WIB.
Bowi dibekuk atas dugaan keterlibatan pelatihan perang sejak tahun 2017.
Sementara saat mendatangi rumah kontrakannya, Tim Densus 88 tidak menemukan keberadaan istri Bowi. Petugas hanya menemukan dan menyita buku berbahasa Arab.
“Penggeledahan rumah kontrakan terduga teroris dilaksanakan oleh sekitar 20 anggota Densus 88, dengan hasil yang dibawa dua buah buku berbahasa Arab,” kata Didik.
Pantauan wartawan, rumah kontrakan bercat hijau tosca itu sudah dipasangi garis polisi (police line).
Eci (32), seorang tetangga terduga teroris, mengatakan, terakhir melihat keberadaan Triya pada Minggu (19/5/2019) pagi. Sementara Bowi sudah lama tidak kelihatan.
“Kemarin pagi kira-kira jam delapan pagi sempat lihat, tapi habis itu enggak kelihatan lagi. Enggak tahu juga kapan perginya,” kata Eci.
Rumah kontrakan tersebut, menurutnya, adalah milik seorang bidan bernama Meini Prihantati. Di rumah petak ukuran 6×8 meter itu tinggal pula mertua perempuan si terduga teroris.
Eci menyampaikan, Triya dia ketahui berjualan baju koko. Namun tidak tahu jualan dimana. Sedangkan pekerjaan Bowo tidak dia ketahui sama sekali. Sepengetahuannya, pasangan itu juga tak memiliki anak.
Luthfi (40), suami Eci, menambahkan, Bowi dan Tria merupakan pasangan yang tertutup dan jarang bergaul dengan tetangga.
“Suaminya pakai celana gantung dan berjenggot. Mereka udah tinggal di sini sekitar tujuh bulan, tapi saya cuma pernah lihat suaminya dua kali,” kata Luthfi.
“Saya selama dua kali selalu lihat-lihatan sama saya, tapi enggak mau negor. Matanya kayak melotot gitu. Kesel semua tetangga yang ada di deretan sini. Enggak nyangka kalau dia teroris,” bilangnya.
Menurut keterangan Ketua RT 03/07 Kelurahan Kalimulya, Agus Waluyo, selama ini dia sudah berulangkali meminta identitas pasangan Bowi dan Triya, namun suami-istri itu tak pernah memberikan.
“Tiap kali diminta identitas seperti KK, KTP, yang bersangkutan selalu menghindar. Mereka juga jarang bergaul dengan warga sekitar,” kata Ketua RT. (Luki / Tuhari)