Depok, inforakyatindonesia.com – Ketua Gerakan Depok Bersatu (GEDOR) yang juga Pakar Pendidikan Eman Sutriadi menemukan beberapa bukti kuat atas dugaan ‘Praktik Jual Beli Bangku’ untuk masuk sekolah negeri khususnya di SMP Negeri di Kota Depok. “Bukti-bukti sudah banyak dari berbagai elemen masyarakat, dan kami sudah memergoki sendiri,” ujar Eman Sutriadi pada Jumat 18 Juli 2025 di Kantor Swara Pendidikan.
Namun saat Eman Sutriadi melaporkan dugaan praktik tersebut ke Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, tidak ada respon dan Kepala Dinas seakan bungkam seribu bahasa. “Saya sudah laporkan ke Kadisdik tapi kok malah bungkam seribu bahasa, padahal kemarin minta bukti jika ada pelanggaran tolong laporkan ke Dinas,” ujar Eman yang dikenal sebagai Pakar Dunia Pendidikan.
Sementara itu Gerry Saragih, Ketua LSM Penjara PN Depok, mengatakan bahwa dirinya akan membawa dugaan pelanggaran-pelanggaran ini ke Kejaksaan Tinggi Jawa Barat dan Ke Inspektorat jika Dinas Pendidikan tidak mau transparan dan jurdil.
“Banyak pengaduan warga yang menjadi korban kecurangan pelaksanaan SPMB Depok 2025 minta di advokasi, dan bukti-buktinya kuat. Contoh jalur domisili lebih jauh dari sekolah, tapi bisa masuk yang awalnya sudah tidak masuk, sementara ada temannya yang lebih dekat tidak dterima. Jadi sistem online SPMB Depok 2025 ini sepertinya sudah dikondisikan untuk memfasilitasi kecurangan secara masif dan terstruktur, ini akan kami gugat,” ujar Gerry yang terkenal kritis membongkar praktik-praktik kecurangan.
Soleh Ketua LSM GPKN dalam waktu dekat akan melakukan demo ke kantor Walikota Depok dan DPRD Depok untuk meminta para pejabat dan wakil rakyat jangan tutup mata atas segala bentuk praktik kecurangan yang tersistematis dan masif. (Thr)